Efek Konsentrasi Sublethal Fenol Terhadap Total Haemocyte Count (THC) dan Histologi Insang Kepiting Bakau (Scylla serata)
2012; Brawijaya University; Volume: 2; Issue: 2 Linguagem: Indonésio
10.21776/ub.jels.2012.002.02.04
ISSN2338-1655
AutoresAlfi Hermawati Waskita Sari, Yenny Risjani, Agung Pramana Warih Mahendra,
Tópico(s)Aquatic life and conservation
ResumoHadirnya fenol yang melebihi batas ambang ke dalam ekosistem perairan dapat menjadi stresor kimia bagi organisme akuatik, termasuk juga bagi ekosistem muara oleh karena muara (estuaria) merupakan daerah pertemuan antara air tawar dari perairan sungai dan air laut sehingga berpotensi mengandung bahan kimia antropogenik. Kepiting bakau (Scylla spp.) memiliki siklus hidup yang sebagian besar berada pada ekosistem mangrove dan umum digunakan dalam studi ekotoksisitas. Total Haemocyte Count (THC) dan histologi organ insang dapat menginformasikan perubahan histologi akibat stressor oleh karena paparan toksik, terutama fenol. Perlakuan sublethal fenol dengan konsentrasi yang berbeda terhadap kepiting bakau (Scylla serata) pada hari ke-1, hari ke-3, hari ke-5 dan hari ke-8 tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p> 0,05) (Lampiran) terhadap rata-rata Total Haemocyte Count (THC). Namun pada hari ke-7 menunjukkan penurunan jumlah THC pada tiap perlakuan bila dibandingkan dengan kontrol (tanpa perlakuan). Perubahan histologi yang terjadi meningkat sebanding dengan konsentrasi fenol yang diperlakukan terhadap kepiting bakau (S. serata). Perubahan histologi yang terjadi adalah kerusakan struktur dari lamela insang (l) dan bagian terluar sinus lamela atau outer lamellar sinuses (ols) yang meliputi infiltrasi hemosit, hiperplasia maupun nekrosis.Kata Kunci : fenol, hepatopankreas, kepiting bakau.
Referência(s)