PENGARUH KETEBALAN KAYU, KONSENTRASI LARUTAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP HASIL PENGAWETAN KAYU
2010; Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan; Volume: 28; Issue: 1 Linguagem: Indonésio
10.20886/jphh.2010.28.1.1-8
ISSN2442-8957
AutoresBarly Barly, Neo Endra Lelana,
Tópico(s)Agricultural and Environmental Management
ResumoSifat keterawetan kayu dicirikan oleh jenis kayu, keadaan kayu, teknik dan bahan pengawet yang digunakan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketebalan kayu, konsentrasi bahan pengawet dan lama perendaman terhadap hasil pengawetan kayu yang dicapai. Kayu kering, sengon ( Paraseriantheus falcataria (L.) Nielsen) dan tusam ( Pinus merkusii Jungh. et de Vries) diawetkan menggunakan campuran boraks dan asam borat dengan proses rendaman dingin dan rendaman panas. Retensi dinyatakan dalam kg/m3 asam borat (BAE) dan penetrasi dalam persen luas bidang yang ditembus. Pada perendaman dingin, retensi tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan dengan lama perendaman 168 jam pada konsentrasi 10%, yaitu sebesar 32,58 kg/m3, sedangkan terendah ditunjukkan oleh perlakuan dengan lama perendaman 24 jam pada konsentrasi 5%, yaitu sebesar 8,17 kg/m3. Sementara itu pada perendaman panas, retensi tertinggi ditunjukkan oleh tebal kayu 15 mm dengan lama perendaman 7 jam, yaitu sebesar 11,54 kg/m3 dan terendah ditunjukkan oleh tebal kayu 45 mm dengan lama perendaman 1 jam, yaitu sebesar 3,44 kg/m3.
Referência(s)