Analisis Multiatribut Fishbein terhadap Jamu Saintifik (Studi Kasus di Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat Makassar dan Puskesmas Colomadu I Karanganyar)
2017; National Institute of Health Research and Development; Volume: 27; Issue: 2 Linguagem: Indonésio
10.22435/mpk.v27i2.5315.89-98
ISSN2338-3445
AutoresHerti Maryani, Lusi Kristiana, Weny Lestari,
Tópico(s)COVID-19 Prevention and Impact
ResumoTraditional medicine is now believed by the community as a method of healthy living. The community believe that taking traditional medicine (jamu) is relatively safer and there are no side effects compared to medical drugs. The study aims to analyze consumer attitudes towards the attributes of scientific herbs. The study was conducted at Makassar Community Health Center (Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat/BKTM) and Puskesmas Colomadu I, Karanganyar District in 2015. Sampling method was Consecutive Sampling (sampling based on patient arrival to the health services), with total sample of 30 people in each study site. The research was cross sectional study. Data analysis is a Fishbein multi-attribute model. There are 14 herbal attributes analyzed include features, benefits, and functions. The results show that the most important attribute of scientific herbal medicine according to consumer in BKTM is the dosage information on herbal medicine and natural content, whereas in Puskesmas Colomadu I is the benefit of herbal medicine for health and safe for consumption in a long time. The most trusted attributes of BKTM patients are the health benefits of herbal medicine (score 3.50), and the Colomadu I PHC is a natural content attributes and beneficial to health (score 3.30). Scientific Herbs are considered important and trusted by consumers of herbal medicine users in both BKTM and PHC Colomadu I. Consumer attitudes toward the attributes of scientific herbal medicine is goodAbstrakPengobatan tradisional saat ini diyakini masyarakat sebagai metode pola hidup sehat. Masyarakat berkeyakinan bahwa mengonsumsi obat tradisional (jamu) relatif lebih aman dan tidak ada efek samping dibandingkan dengan obat medis. Penelitian bertujuan menganalisis sikap konsumen terhadap atribut jamu saintifik. Penelitian dilakukan di Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar dan Puskesmas Colomadu I, Kabupaten Karanganyar pada tahun 2015. Cara pengambilan sampel adalah consecutive sampling (sampling berdasarkan kedatangan pasien ke tempat pelayanan), dengan jumlah sampel sebesar 30 orang di setiap lokasi penelitian. Desain penelitian adalah cross sectional study. Analisis data adalah model multiatribut Fishbein. Atribut jamu yang dianalisis ada 14 meliputi ciri atau rupa, manfaat, dan fungsi. Hasil menunjukkan bahwa atribut jamu saintifik yang paling penting menurut konsumen di BKTM adalah informasi dosis pada jamu dan kandungan alami, sedangkan di Puskesmas Colomadu I adalah manfaat jamu untuk kesehatan dan aman dikonsumsi dalam waktu lama. Atribut yang paling dipercaya oleh pasien BKTM adalah manfaat jamu untuk kesehatan (skor 3,50), dan di Puskesmas Colomadu I adalah atribut kandungan alami dan bermanfaat bagi kesehatan (skor 3,30). Jamu saintifik dianggap penting dan dipercaya oleh konsumen pengguna jamu di BKTM dan Puskesmas Colomadu I. Sikap konsumen terhadap atribut jamu saintifik adalah baik.
Referência(s)