MESIN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SABUT KELAPA DI UKM SUMBER REJEKI KABUPATEN KEDIRI
2016; The MIT Press; Linguagem: Indonésio
ISSN
0288-5883
AutoresSoeparno Djiwo, Eko Yohanes Setyawan,
ResumoPotensi alam yang dimiliki Kabupaten Kediri sangat memungkinkan untuk menjadikan masyarakatnya sejahtera dari segi finansial. Rendahnya pengetahuan masyarakat untuk mengangkat potensi alam disekitar sehingga potensi yang seharusnya dapat mendatangkan hasil yang cukup besar tapi kurang dimanfaatkan secara optimal. Contohnya melalui pemanfaatan sabut kelapa yang sekarang ini sudah ditekuni oleh masyarakat Desa Payaman Kecamatan Plemahan yang masih menggunakan proses produksi secara tradisional yang sudah turun-temurun dari para orang tua pengrajin sabut kelapa, sehingga banyak waktu yang terbuang dan hasilnya kurang maksimal untuk proses produksi ini. Tujuan dari program ini adalah memperbaiki kualitas dan kuantitas sabut kelapa dari para pengrajin di Desa Payaman, selain itu juga sebagai upaya menyelesaikan berbagai kendala yang dihadapi UKM dan pengrajin diantaranya dari segi manajemen; financial dan sumber daya manusianya. Salah satu pemanfaatan sabut kelapa yang dilakukan pada penelitian ini yakni dengan pendekatan teknologi sebagai pengganti cara tradisional dalam proses produksi . Mengingat banyaknya produk hasil pemanfaatan sabut kelapa maka kualitas dan kuantitas produk-produk dapat di tingkatkan lagi melalui pengolahan dengan teknologi tepat guna hingga menjadi kualitas ekspor. Hasil analisa m enunjukkan bahwa d engan menggunakan mesin teknologi tepat guna dapat meminimalisir waktu proses produksi yang sebelumnya membutuhkan waktu dua hari sekarang menjadi satu hari. Dan adanya peningkatan kualitas produk sabut kelapa yang lebih halus serta kuantitas produk meningkat 50% dalam satu kali proses. Sehingga dengan adanya mesin teknologi tepat guna dapat meningkatkan produktivitas sabut kelapa. Dalam proses menggunakan mesin dipengaruhi oleh rpm mesin. Untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas produk yang maksimal pada rpm 400 dengan hasil sabut kelapa 82%.
Referência(s)