PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME TANAH (C-MIK) PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) MUSIM TANAM KE-5 DI GEDONG MENENG
2020; Volume: 8; Issue: 1 Linguagem: Indonésio
10.23960/jat.v8i1.3669
ISSN2620-3138
AutoresI Gde Agung Indrayuana Giri, Sri Yusnaini, Jamalam Lumbanraja, Henrie Buchari,
Tópico(s)Agricultural Development and Management
ResumoBiomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik) merupakan indikator untuk mengetahui jumlah biomassa mikroorganisme yang berperan untuk mengukur aktivitas dari mikroorganisme di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh olah tanah dan aplikasi herbisida serta interaksinya terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik). Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 4 kombinasi perlakuan dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah sistem olah tanah yaitu T0 = Olah Tanah Minimum, T1 = Olah Tanah Sempurna dan faktor kedua adalah aplikasi herbisida yaitu H0 = Tanpa Aplikasi Herbisida, dan H1 = Aplikasi Herbisida. Data yang diperoleh diuji homogenitas ragam dengan uji bartlett dan aditifitasnya dengan uji tukey setelah asumsi terpenuhi data diolah dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5 %. Hubungan antara biomassa karbon mikroorganisme tanah dengan C-organik, pH, kadar air tanah, dan suhu tanah dilakukan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem olah tanah tidak berpengaruh nyata terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah. Sedangkan perlakuan aplikasi herbisida memberikan jumlah biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik) lebih tinggi daripada tanpa aplikasi herbisida pada pengamatan fase vegetatif maksimum tanaman. Tidak terdapat interaksi antara sistem pengolahan tanah dan aplikasi herbisida terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah.
Referência(s)