Artigo Acesso aberto Revisado por pares

Analisis Spasial Kejadian Diare dengan Keberadaan Sumur Gali di Kelurahan Jabungan Kota Semarang

2020; Diponegoro University; Volume: 19; Issue: 1 Linguagem: Indonésio

10.14710/jkli.19.1.68-75

ISSN

2502-7085

Autores

Hanan Lanang Dangiran, Yudhy Dharmawan,

Tópico(s)

COVID-19 Prevention and Impact

Resumo

Latar belakang: Sumur gali adalah salah satu sarana penyedia air bersih yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan Jabungan. Dari 31 sumur, terdapat 16 warga yang menggunakan untuk keperluan air minum. Pada tahun 2017 dilakukan pemeriksaan kualitas total coliform air sumur pada 3 sampel dengan hasil masing-masing >300CFU/100ml yang menunjukkan bahwa sampel tersebut tidak layak untuk digunakan sebagai air bersih dan air minum. Penelitian ini bertujuan menganalisis secara spasial kejadian diare dengan keberadaan sumur gali di Kelurahan Jabungan Kota Semarang.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan populasi yaitu seluruh sumur gali dan masyarakat yang terkena diare yang berjumlah 31 sumur dan 20 warga. Penentuan jumlah sampel menggunakan metode total sampling. Data diperoleh dari hasil survei, pengukuran dan sampling yang kemudian dianalisis secara spasial dengan pendekatan overlay.Hasil: Dalam penelitian ini didapatkan hasil yaitu terdapat 87,1% sumur dengan total coliform >50 CFU/100 ml, 87,1% sumur yang jarak dengan jamban <11meter dan 87,1% sumur yang berjarak dengan septictank <11meter. Hasil analisis overlay menunjukkan adanya keterkaitan antara kejadian diare dengan kondisi bakteriologis sumue gai dan jarak sumur gali dengan sumber pencemar, dimana kondisi sumur gali yang kualitas bakteriologis dan jaraknya dengan sumber pencemar tidak memenuhi syarat maka dapat meningkatkan peluang terjadinya kasus diare di rumah dengan kondisi sumur gali tersebut.Simpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebaran kejadian diare di Kelurahan Jabungan banyak ditemukan pada rumah yang memiliki sumur gali dengan kualitas bakteriologis air yang tidak memenuhi persyaratan yaitu >50 CFU / 100 ml sampel dan jarak dengan jamban dan/atau septictank <11 meter. ABSTRACTTitle: Spatial Analysis of Diarrhea with Quality of Well Water in Jabungan, Semarang City Background: Dug wells are one of the clean water supply facilities used by the Jabungan Sub-district community. Of the 31 wells, 16 residents are needed to use it for drinking water. In 2017 an examination of total well water quality in 3 samples with results of> 300CFU / 100 ml each indicated that the samples were not suitable for use as clean water and drinking water. This study discusses the spatial analysis of diarrhea events by digging wells in Jabungan Sub-district, Semarang.Method: This type of research is observational with a population of all wells and people who spend diarrhea that requires 31 wells and 20 residents. Determination of the number of samples using the total sampling method. Data obtained from the results of surveys, measurements and sampling are then spatially analyzed by obtaining overlays.Results: In this study the results obtained were about 87.1% of wells with a total coliform> 50 CFU / 100 ml, 87.1% of wells with a distance of <11 meters and 87.1% of wells needed with septic tank <11 meters. The results of the overlay analysis show a link between the incidence of diarrhea with the bacteriological condition of the sumai and the distance of the dug well to the source of the pollutant, where the condition of the dug well with bacteriological quality and the distance from the source of the pollutant are needed to ensure this.Conclusion: This study concludes that the distribution of diarrhea in Jabungan Sub-district is found in homes that have dug wells with water bacteriological quality that do not meet the requirements of> 50 CFU / 100 ml sample and distance from latrines and / or septic tank <11 meters.

Referência(s)