Artigo Acesso aberto Revisado por pares

Kesenian Randai sebagai manifestasi budaya masyarakat Perpatih di Negeri Sembilan

2021; National University of Malaysia; Volume: 17; Issue: 2 Linguagem: Indonésio

10.17576/geo-2021-1702-21

ISSN

2682-7727

Autores

Nor Atikah Azmi, Zubir Idris, Ab. Samad Kechot,

Tópico(s)

Education and Islamic Studies

Resumo

Kajian ini mengetengahkan kesenian Randai sebagai salah satu kesenian rakyat yang terdapat di Negeri Sembilan. Sungguhpun kesenian ini mempunyai ikatan yang rapat dengan tradisi dan kesenian Minangkabau, kajian lebih menumpukan kesenian Randai yang sudah berasimilasi dengan kebudayaan Negeri Sembilan. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kesenian Randai yang menjadi tumpuan ialah di mukim Lenggeng, Seremban, Negeri Sembilan atas faktor majoriti masyarakat Perpatih yang masih boleh bertutur dalam bahasa Minang selain daripada kepakaran ahli dalam kesenian yang masih aktif mempersembahkan kesenian Randai. Persoalan kajian yang ingin dirungkai ialah berkenaan elemen budaya yang terdapat dalam lirik-lirik lagu dalam kesenian Randai. Elemen-elemen budaya yang dirungkai ialah berkaitan dengan agama dan kepercayaan. Untuk merungkai elemen-elemen budaya dalam lagu, pengkaji mengguna pakai konsep etnomuzikologi yang melihat hubungan muzik terhadap aspek-aspek kebudayaan dalam hasil seni sesebuah masyarakat. Kompleksiti berkenaan aspek budaya sememangnya tidak asing dalam apa jua hasil kesenian rakyat, namun ia perlu diinterpretasikan untuk kefahaman yang lebih baik terutamanya kepada mereka yang berada di luar ruang lingkup tradisi Adat Perpatih. Kata Kunci : Adat Perpatih, agama dan kepercayaan, budaya, etnomuzikologi, kesenian Randai, Minangkabau This study explores the art of Randai as a one of the folk arts in Negeri Sembilan. Although Randai in Negeri Sembilan is closely related to the Minangkabau tradition, but this study focuses on Randai that assimilated with culture on Negeri Sembilan. The art of randai that being focusing is in mukim Lenggeng, Seremban due to the ability of its members to speak in Minang and the expertise among members which are still active in performing the art of Randai. This study would like to unraveal the cultural elements found in lyricals of Randai art. The cultural elements studied are religion and belief. The approach used is the concept of ethnomusicology which sees the relationship of music to the cultural aspects in the artwork of a society. Complexity regarding cultural aspects is not unfamiliar in any artistic work of the people, but it needs to interpreted for a better understanding, especially to those who are outside the scope of Perpatih Customary traditions. Keywords : Perpatih Customs, religion and belief, culture, ethnomusicology. Randai art, Minangkabau.

Referência(s)