Terapi Pseudoexfoliation Glaucoma
2022; Udayana University; Volume: 11; Issue: 3 Linguagem: Indonésio
10.24843/mu.2022.v11.i03.p17
ISSN2597-8012
AutoresNyoman Budhi Wirananda Setiawan, I Gusti Ayu Ratna Suryaningrum, I Wayan Eka Sutyawan, Deasy Sucicahyati Mendala,
Tópico(s)Cerebral Venous Sinus Thrombosis
Resumotranslator Afrikaans Albanian - shqipe Arabic - ??????????? Armenian - ??????? Azerbaijani - az?rbaycanca Basque - euskara Belarusian - ?????????? Bengali - ????? Bulgarian - ????????? Catalan - català Chinese - ???????? Chinese - ?? (????) Croatian - hrvatski Czech - ?eština Danish - dansk Dutch - Nederlands English Esperanto - esperanto Estonian - eesti Filipino Finnish - suomi French - français Galician - galego Georgian - ??????? German - Deutsch Greek - ???????? Gujarati - ??????? Haitian Creole - kreyòl ayisyen Hebrew - ????????? Hindi - ?????? Hungarian - magyar Icelandic - íslenska Indonesian - Bahasa Indonesia Irish - Gaeilge Italian - italiano Japanese - ??? Kannada - ????? Korean - ??? Latin - Lingua Latina Latvian - latviešu Lithuanian - lietuvi? Macedonian - ?????????? Malay - Bahasa Melayu Maltese - Malti Norwegian - norsk Persian - ????????? Polish - polski Portuguese - português Romanian - român? Russian - ??????? Serbian - ?????? Slovak - sloven?ina Slovenian - slovenš?ina Spanish - español Swahili - Kiswahili Swedish - svenska Tamil - ????? Telugu - ?????? Thai - ??? Turkish - Türkçe Ukrainian - ?????????? Urdu - ???????? Vietnamese - Ti?ng Vi?t Welsh - Cymraeg Yiddish - ????? Double-click Select to translate Latar Belakang: Pseudoexfoliation glaucoma adalah salah satu jenis secondary open-angle glaucoma yang disebabkan oleh akumulasi protein fibril pada trabecular meshwork. Obat, bedah, laser, atau kombinasi terapi merupakan pilihan terapi yang tersedia saat ini. Review sistematik ini bertujuan untuk membandingkan beberapa terapi-terapi tersebut terhadap tekanan intraokular serta komplikasi/efek samping pada pasien dengan pseudoexfoliation glaucoma. Metode: Kami mengambil sumber data berupa studi primer dari database elektronik yaitu MEDLINE dan Cochrane dalam rentang tahun 2010-2020, berbahasa Inggris, dengan desain studi clinical trial atau observasional. Setelah dilakukan ekstraksi data maka dilanjutkan dengan penilaian terhadap abstrak, desain studi, partisipan, outcome, risk of bias, dan strength of evidence. Hasil: Outcome dalam penelitian sangat bervariasi yang kami kelompokkan menjadi dua variabel yaitu tekanan intraokular dan komplikasi/efek samping. Rata-rata penurunan TIO berkisar antara 4,71 mmHg (dengan SLT pada perilimbus) hingga 14,00 mmHg (dengan trabekulektomi + bevacizumab). Komplikasi yang umum ditemui yaitu inflamasi pada anterior chamber. Limitasi: Banyak studi memaparkan outcome yang heterogen dan beberapa partisipan penelitian tidak murni menggunakan pasien pseudoexfoliation glaucoma. Kesimpulan: Beberapa terapi obat, bedah, laser, maupun kombinasi untuk pseudoexfoliation glaucoma efektif dalam menurunkan tekanan intraokular. Meskipun demikian, perlu adanya perhatian untuk dokter umum maupun dokter spesialis mata terkait beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat terapi-terapi tersebut.
Referência(s)