Pengaruh Pola Hidup Sedentari terhadap Tingginya Tekanan Darah pada Lansia Kelurahan Jambangan
2024; Volume: 5; Issue: 3 Linguagem: Indonésio
10.37985/jer.v5i3.1265
ISSN2746-0738
AutoresEvy Wulandari, Meylani Zakaria, Fedelitia Aistania,
Tópico(s)Public Health and Nutrition
ResumoPola hidup sedentari mengacu pada seseorang yang menjalani gaya hidup tidak melakukan banyak aktivitas fisik dan lebih banyak melakukan hal-hal yang tidak membutuhkan banyak energi. Peningkatan tekanan darah biasanya disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik. Penurunan fungsi organ tubuh umumnya dialami oleh lansia, yaitu orang dengan usia lebih dari enam puluh tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola hidup sedentari terhadap tingginya tekanan darah pada populasi lansia. Metode penelitian menggunakan rancangan kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak sembilan puluh tujuh lansia dari Kelurahan Jambangan Surabaya. Pengumpulan data dengan menggunakan sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah dan kuesioner Measure of Older Adults Sedentary Time untuk mengukur pola hidup sedentari. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola hidup sedentari dengan tekanan darah pada lansia. Lansia yang melakukan pola hidup sedentari tinggi, lebih dari tiga puluh lima jam per minggu memiliki risiko tekanan darah tinggi sebesar sembilan puluh delapan persen. Oleh karena itu, diperlukan upaya aktif dari berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya aktivitas fisik pada lansia dan mengajak semua lansia untuk berpartisipasi aktif pada program posyandu lansia.
Referência(s)